Bermula
tersemai benihbenih fitrah
dipusar gurun dada ku
terpancang ia
terpendam ia lewat masa
dalam genangan hujan Tauhid
dalam kemilausinar mentari Ma'rifah
bermandi dingin cahaya bulan Ihsan.
Hari melintas pergi
musim bersilih ganti
Namun,
tiada ia terpengaruh
lewat perubahan musim
Malah,
ia terus memutik segar, mekar
menguntum bebunga Ma'rifah
memuncul bebuah cinta
Demikan agung
kental, mantap dan unggul
Cinta tunggal dan mutakhir
tiada ia terganggu
oleh kemelut perasaan
tawa atau hiba
suka atau duka
kehadiran atau ketiadaan
persatuan atau perpisahan.